Kamis, 26 November 2015

Motivasi Kerja di PT. Lucid Communications




Menurut Wibowo (2010:379) mengemukakan bahwa :
“Motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan, mengarahkan, menjaga, menunjukkan intesitas, bersifat terus menerus dan adanya tujuan.”
motivasi merupakan keinginan seseorang melakukan sesuatu akibat dorongan dari diri sendiri maupun dari luar diri pegawai. Selain itu motivasi dapat pula diartikan sebagai dorongan pegawai untuk melakukan tindakan karena mereka ingin melakukannya.
        menurut Hasibuan (2003:95) bahwa motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
        Seperti kita sudah ketahui, bahwa pekerjaan harus didorong dengan kebutuhan finansial, reward, apapun itu, yang pastinya untuk karyawan yang memenuhi standar maupun yang lebih dari standar perusahaan itu sendiri yang memiliki tujuan untuk mendorong kinerja, memberikan motivasi agar kinerja lebih baik lagi. Didalam perusahaan tempat saya bekerja yakni PT. Lucid Communications memiliki beberapa keunggulan salah satunya yakni dengan memberikan reward ataupun kompensasi dari hasil kinerja karyawan tersebut agar baik dan semangat dalam bekerja. Perusahaan tempat saya bekerja tidak akan memberikan kompensasi yang tujuannya untuk motivasi karyawan, yakni melainkan adanya faktor-faktor sebagai berikut :
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Faktor Ekstern
·        Lingkungan kerja
·        Pemimpin dan kepemimpinannya
·        Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
·        Dorongan atau bimbingan atasan

2. Faktor Intern
·        Pembawaan individu
·        Tingkat pendidikan
·        Pengalaman masa lampau
·        Keinginan atau harapan masa depan.


DAFTAR PUSTAKA


Selasa, 10 November 2015

Manajemen Kinerja di PT. Lucid Communications



Wibowo (2007:9) Manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.
      Bacal (2001) mendefinisikan Manajemen Kinerja sebagai proses komunikasi berkesinambungan yang dilaksanakan berdasarkan kemitraan antara karyawan dan atasan langsungnya. Terciptanya komunikasi dua arah ini menjadi cara untuk bekerjasama meningkatkan kinerja dan sekaligus mencegah munculnya kinerja buruk.
      menurut Bapak Prawiro Suntoro (1999) bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang (work that can be accomplished someone) atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu  tertentu.
      PT Lucid Communications bergerak pada bidang Event Organizer (EO) yang dikhususkan kepada event gadget dan elektronik yang berdiri untuk membranding event pada acara berlangsung yang menjadi panutan klien. PT Lucid Communications memiliki beberapa Public Relation (PR) yang dijadikan menyatukan antara perusahaan kami dengan klien yang ada di perusahaan, dengan modal PR perusahaan berjalan harmonis dan sesuai dengan ketentuan perjanjian perusahaan.
      Baik dan buruknya pekerjaan Public Relation PT Lucid Communications dipantau dengan senior PR perusahaan PT Lucid Communications. Senior PR akan menilai pada tiap bulannya dan mengevaluasi dalam suatu pekerjaan bawahan. Pengukuran dan Penilaian bisa dilakukan pada hasil hasil kinerja dan kepuasan klien PT Lucid Communications dari kualitas pekerjaannya, pengambilan keputusan kreativitas, komunikasi, pemecahan masalah, sikap dan usaha dalam menghandle suatu event berlangsung. Dari pembuatan press release, dokumentasi pekerjaan hingga embel-embel yang menyangkut event tersebut.
Dari hasil studi Lazer dan Wikstrom (1977) terhadap formulir penilaian kinerja 125 perusahaan yang ada di USA. Faktor yang paling umum muncul di 61 perusahaan adalah pengetahuan tentang pekrjaannya, kepemimpinan, inisiatif, kualitas pekerjaan, kerja sama, pengambilan keputusan, kreativitas, dapat diandalkan, perencanaan, komunikasi, inteligensi (kecerdasan), pemecahan masalah, pebdelegasian, sikap, usaha, motivasi, dan organisasi.

Daftar Pustaka